Ayo Terlibat dalam Konvensi Partai Buruh

Jumisih Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 2 (Unsur Komite Politik KPBI)
Oleh: Jumisih
Ekspresi buruh dalam perhelatan hari buruh sedunia pada 1 Mei kemarin adalah jejak, bahwa harapan itu masih ada. Harapan bahwa kondisi buruh akan bangkit dari situasi upah murah, ketidakpastian kerja, dan segala sistem yang tidak adil.
Harapan itu juga ada pada saya. Saya meyakini bahwa segala perubahan baik bisa dilakukan secara kolektif, karena kekuatan kelas pekerja.
Sedikit tulisan ini, akan memberi tanggapan untuk beberapa kawan seperjuangan dan wartawan yang japri ke saya dan mempertanyakan "apakah Partai Buruh dukung Ganjar" menyusul berita yang beredar luas terkait Presiden Partai Buruh yang turut bersama Andi Gani mengunjungi capres Ganjar pasca agenda May Day. Berikut adalah beberapa hal yang ingin saya sampaikan:
1. Kehadiran Presiden Partai Buruh dan Andi Gani bertemu Ganjar setidaknya tidak mewakili aspirasi saya, karena saya tidak mengetahui ada rencana tersebut. Saya baru mengetahui hal itu setelah berita beredar luas dan perbincangan yang ramai di grup. Bisa jadi ketidak-tahuan saya juga ketidak-tahuan kawan yang lain.
2. Bahwa dukungan Partai Buruh kepada Capres Cawapres baru akan diputuskan dalam Konvensi Partai Buruh sekitar Juni/Juli tahun ini. Meskipun demikian, saya juga merasakan keresahan di kalangan kader Partai Buruh yang mengkhawatirkan jika dukungan Partai Buruh ke Ganjar.
3. Hal ini tak lepas dari track record Ganjar yang tidak baik-baik saja. Mengingat Ganjar adalah mengingat kasus Kendeng dan kasus Wadas, dimana Ganjar berkontribusi dan melegitimasi perampasan ruang hidup bagi warga (sebagian besar mereka perempuan dan ibu-ibu).
Selain itu Ganjar menjadikan upah murah (UMP Jateng dan UMK di Kota/Kab di Jateng termasuk yang paling rendah di Indonesia) sebagai "daya saing kompetitif" untuk menarik investor menanamkan modalnya ke wilayah Jateng. Bayangkan Gubernur mempromosikan upah murah demi investasi?
Sementera investor yang datang seperti di Kendeng, Wadas dll justru merusak lingkungan, menggusur kehidupan desa, dan tidak menambah lapangan kerja, justru menghancurkan lapangan kerja.
4. Ganjar adalah juga Capres yang diusung oleh Partai Politik yang mengesahkan UU Cipta Kerja. Sebagaimana kita tahu, bahwa UU Cipta Kerja adalah bentuk legalisasi perampasan hak hidup bagi manusia dan alam. Oleh karena itu, bagi saya posisi Ganjar sebagai personal capres yang diusung oleh PDIP yang mengesahkan UU Cipta Kerja adalah hal yang tak terpisah. Mendukung capresnya tanpa mendukung partainya adalah "pembenaran" untuk tidak sekedar dikatakan salah.
Mendukung Ganjar atau Capres-Cawapres Oligarki justru akan menghancurkan harapan rakyat pekerja pada partai buruh, sebagai partai politik yang diharapkan siap membela kepentingan luas rakyat pekerja melawan cengkraman, dominasi, hegemoni dan keserakahan oligarki.
Namun perlu ada catatan bahwa posisi ini berlaku untuk semua Capres_Cawapres, selama mereka adalah capres cawapres pendukung, pengesah UU Cipta Kerja dan kebijakan anti rakyat lainnya, mereka tidak layak kita dukung.
5. Dukungan pada Ganjar di internal Partai Buruh secara terbuka memang ada, terutama dari unsur-unsur KSPSI Andi Gani, sekalipun penetapan Capres-Cawapres Partai Buruh harus melalui konvensi dan presidium Partai, yg dalam prosesnya melibatan panel akademisi dan partisipasi luas konstituen Partai Buruh dalam jejak pendapat. Dan ini belum berjalan.
6. Oleh karena itu saya menyerukan pada pimpinan-pimpinam Exco Pusat Partai Buruh untuk segera menetapkan dalam bentuk surat keputusan, tahap-tahap konvensi pencapresan Partai Buruh.
7. Sebagaimana KSPSI Andi Gani yang sudah terbuka meng-endorse (bahkan sudah akan menyiapkan posko-posko relawan) bagi Ganjar Pranowo, maka kepada unsur-unsur lain di dalam Partai Buruh juga untuk menyatakan secara terbuka siapa Capres-Cawares yang hendak diusung dan dimenangkan dalam konvensi + presidium Partai Buruh.
8. Penentuan Capres-Cawapres Partai Buruh sangat penting bagi perjalanan Partai, demi keberpihakan kita pada klas pekerja, jadi jangan diam, jangan pasif. Bersuaralah yang lantang dan aktif terlibat. Upaya memunculkan capres dan cawapres Alternatif selaras dengan upaya partai untuk menggugat Judicial Review presidential Threshold 20% menjadi 0 %. Sehingga betul-betul muncul peluang lahirnya Capres-Cawapres dari gerakan Rakyat.
9. Kekuatan buruh adalah kekuatan utama di negeri ini. Kekuatan buruh yang sadar dan terorganisir adalah kunci untuk menghidupkan partisipasi rakyat secara luas dalam setiap pengambilan keputusan yang demokratis. Kebanggan saya berpartai, tentu tak lepas dari cita-cita besar bahwa suatu saat akan lahir pemimpin bangsa yang lahir dari kaum buruh, bukan dari kelompok oligarki.
10. Oleh karena itu, saya menyerukan kepada seluruh kader Partai Buruh untuk berani menyampaikan sikap kritis, membangun opini yang rasional dan ilmiah untuk kemajuan Partai Buruh, karena Partai Buruh adalah partai kelas pekerja.
2 Mei 2023
Selamat Hari Buruh - Buruh Sedunia Bersatulah!
*) Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 2 (Unsur Komite Politik KPBI)