Pro Kontra Ahok, Pertamina Nunggu Putusan Pemegang Saham

Ilustrasi
Jakarta, Terbitnews– Penempatan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dikabarkan menjadi petinggi di PT Pertamina (Persero), menjadi pro kontra. Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menegaskan menolak Ahok menjadi bos di Pertamina.
Menanggapi pro kontra tersebut, Direktur Sumber Daya Manusia Koeshartanto, ketika ditanya wartawan, menegaskan, pihaknya tidak ingin terlibat dengan adanya aksi pro kontra tersebut. Pasalnya, keputusan penempatan komisaris dan direksi BUMN menjadi ranah pemegang saham.
“Dalam hal ini kami hanya menunggu dan menghormati keputusan pemegang saham. Juga meyakini pemegang saham akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan PT Pertamina,” ujar Koeshartanto saat ditanya bagaimana sikapnya terkait pro kontra Ahok menjadi direksi atau komisaris Pertamina di Jakarta, Rabu (20/10/2019).
Saat ditanya bagaimana direksi menyikap penolakan dari serikat pekerja, Koeshartanto juga menyatakan pihaknya tidak dalam posisi mendukung atau tidak mendukung.
“Saya kira selama itu dilakukan sesuai koridor hukum, dan tidak melanggarnya. Yang penting kita semua bersepakat dan berkomitmen memajukan dan menjaga Pertamina, untuk tetap dan terus memberikan kinerja terbaiknya ” kata Koes, panggilan akrab Koeshartanto.
Beri Kesempatan
Sebelumnya, Staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, meminta Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersama (FSPPB) memberi kesempatan kepada Ahok untuk membuktikan kinerjanya di perusahaan pelat merah.
Pernyataan ini merespons penolakan FSPPB terhadap Ahok yang dikabarkan bakal menempati pos Komisaris Utama di perusahaan minyak negara.
"Siapa pun pemimpin kita, ya terimalah dengan baik. Apa lagi kan ini belum diuji di BUMN. Belum-belum sudah menolak," ujar Arya saat dihubungi Tempo pada Sabtu (16/11/2019).
Presiden FSPPB Arie Gumelar sebelumnya menyatakan menolak Ahok bergabung di Pertamina. Ia beralasan Ahok adalah tokoh yang kesohor kerap membuat kegaduhan.