Isue Jawa vs Non Jawa itu Isue Kuno dan Elitis

Rizal Ramli
Isue Presiden Jawa dan non Jawa selalu mencuat manakali negeri ini akan melaksankan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sekelompok elit politik sering kali mensuarakan isue ini, kendati dipandang sudah ketinggalan zaman.
Isue Jawa vs Non Jawa itu isue kuno dan elitis, terlihat dari NU yang merupakan organisasi Jawa yg paling besar, Jawa NU etnis terbesar no 1 di Lampung, no. 2 di Sumut, Sumbar, Riau; no 1 di seluruh Kalimantan dst. Siapa yg didukung NU kultural akan menang (bukan NU Official yg biasanya hanya soal pragmatisme saja).
Sebagai contoh, Rizal Ramli yang juga akrab dipanggil Gus Romli, sangat dekat dan diterima oleh NU kultural. Dia bahkan menjadi alumni kehormatan Pasantren Gontor. RR memiliki cross-cultural links dgn NU, sehingga soal Jawa Non Jawa sudah tidak relevan.
Oleh karena itu, isue Jawa vs Non Jawa itu isue kuno dan elitis.
Rizal Ramli yang selalu disebut dengan singkatan RR mungkin kurang Jawani untuk kultur Solo-Jogya, tetapi style RR yang terbuka dan candid hangat dapat di diterima di Jawa Timur, pantai utara Jateng, Banyumas dll.
Sejak umur 6 tahun, dia senantiasa berbahasa Sunda Bogor. Oleh karena itu, RR sangat memahami budaya Sunda.