Seknas Jokowi Minta Rizal Ramli Dipertimbangkan Sebagai Cawapres

Rizal Ramli dan Presiden Jokowi
Jakarta, TerbitNews – Pengamat politik, Ray Rangkuti mengatakan, Jokowi harus bijak dalam menentukan pendamping di pilpres 2019 mendatang. Selain upaya untuk meraih suara, pendamping tersebut pun harus bisa menutup kekurangan Jokowi.
Menurutnya, ada dua nama yang cocok menjadi pendamping Jokowi. Nama pertama ada Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ahli Ekonomi, Rizal Ramli.
Bagi Ray sosok Cak Imin akan bisa mengatrol elektabilitas Jokowi. Juga menangkal isu SARA yang kemungkinan akan muncul dalam Pilpres 2019.
“Kalau Jokowi kurang percaya diri dengan fakta elektabilitasnya, karena misalnya makin kencangnya isu SARA yang dihembuskan, beliau dapat lirik calon wakil presiden dari santri. Nama Muhaimin Iskandar dapat dipertimbangkan,” ujar pengamat politik dari Lingkar Madani tersebut kepada Majalahayah, Sabtu (24/2/2018).
Tapi dirinya juga menyarankan Jokowi mempertimbangkan nama Rizal Ramli. Jika sudah optimis dengan elektabilitas suaranya.
“Tapi kalau Jokowi percaya diri dengan elektabilitasnya yang sudah mencapai 50%, beliau bisa saja ambil dari kalangan professional yang mampu mendampinginya lebih lugas, fokus dan kuat dalam berhadapan dengan mafia misalnya. Nama Rizal Ramli layak dipertimbangkan,” ungkapnya.
Baginya nama Rizal Ramli adalah sosok yang tepat untuk mendukung Jokowi dalam pemerintahan selanjutnya. Karena sudah terbukti saat dirinya menjadi menteri.
“Jadi beliau butuh figur yang tahan banting dan eksekutor yang handal. Figur itu ada pada Rizal Ramli,” pungkasnya
Sebelumnya, Relawan pendukung Joko Widodo yang tergabung dalam Seknas Jokowi menggadang-gadang mantan Menko Maritim Rizal Ramli sebagai kandidat calon wakil presiden pada Pemilu 2019. Alasannya karena Rizal Ramli yang beken dengan julukan Rajawali Ngepret itu memiliki etos kerja tinggi.
Sekjen Seknas Jokowi Osmar Tanjung mengatakan, duet Jokowi dengan Rizal Ramli di Pilpres 2019 bukannya tanpa pertimbangan. Rizal bukan hanya ekonom senior yang mumpuni, tetapi juga gigih dan tanpa lelah membela kaum duafa.
Karena itu, dia menilai, Rizal Ramli dapat membantu memenuhi janji Jokowi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen. Mengingat saat ini pertumbuhan ekonomi yang setagnan di angka 5 persen.
Osmar juga menepis adanya kabar hubungan Jokowi dengan Rizal kurang harmonis. Karena, Osmar mengatakan, hubungan dan komunikasi keduanya bisa dikatakan baik-baik saja dan makin lancar.
“Bahkan makin harmonis ketika Rizal Ramli keluar dari Kabinet Kerja,” tutupnya.
Selain itu, Politisi PDIP, Aryo Bimo menegaskan pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memiliki wawasan dalam bidang kenegarawanan dan ekonomi.
“Hal yang harus dipertimbangkan dengan seksama adalah potensi untuk kerja sama yang saling mengisi dengan presiden. Oleh karena itu, terpulang kepada presiden untuk menemukan pendamping yang mampu menambah wawasan dalam bidang kenegarawanan dan ekonomi yang semakin kompleks,” kata Aryo Bimo.