Fadli Zon: Pemerintah Harus Setop Impor Bawang Merah

Fadli Zon HKTI Gerindra Bawang Merah

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon

       


TerbitNews - Masuknya bawang merah impor ke pasar-pasar tradisional telah menyebabkan harga bawang lokal jatuh terjun bebas. Tak hanya itu, kondisi ini menyebabkan keresahan para petani bawang merah dan pedagang di pasar tradisional, seperti yang terjadi di Temanggung.

"Pemerintah harus berpihak pada petani dan bawang merah lokal. Segera stop kran impor," tegas Fadli Zon, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Beberapa daerah sentra bawang merah, dalam pantauan HKTI, sedang panen. Walaupun Brebes sempat kena banjir. Harga bawang merah juga dipasaran masih di bawah batas bawah yang dipatok pemerintah. Di Temanggung awal 2017 harga bawang merah Rp 20.000 per kg, yang terjun bebas ke angka Rp 11.500 per kg setelah banjir bawang merah impor.

"Tidak ada alasan pemerintah untuk impor bawang merah. Sebagian daerah sedang panen dan juga harga di pasaran masih di bawah batas bawah," kta Fadli yang juga Wakil Ketua DPR RI itu.

Terkait harga, HKTI berpatokan pada Permendag Nomor 63 Tahun 2016 yang mengatur harga acuan untuk beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai, dan daging sapi. Dalam Permendag tersebut disebutkan bahwa  harga batas bawah bawang merah Rp 22.500 per kg dan batas atas Rp 32.000.

"Harusnya Permendag ini jadi pegangan pemerintah, toh inikan produk pemerintah sendiri," tegasnya.

Bawang impor jelas telah menyebabkan harga bawang lokal anjlok yang menyebabkan petani rugi. HKTI mendesak pemerintah agar menjamin harga bawang merah lokal yang menguntungkan petani dan segera menstop impor bawang sehingga petani dapat hidup sejahtera dan dapat terus mengembangkan usaha taninya.

"Petani punya hak untuk hidup sejahtera. Petani punya hak menikmati keuntungan atas hasil usah bertaninya. Jangan korbankan petani lagi," pungkas Fadli.
 

       

Populer Berita Minggu Ini :

www.terbitnews.com

To Top